4 Tahapan Budidaya Jamur Merang bagi Petani Pemula

Jamur merang mempunyai nilai gizi yang baik dan mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan, oleh karena itu Bang Kacep akan menjelaskan tahapa demi tahap dalam budidaya jamur merang yang mudah dipahami.

Tahap Isolasi


Pada tahap ini dilakukan isolasi jamur sampai diperoleh kultur murni atau biakan murni. Untuk tahap ini diperlukan teknologi khusus yang hanya dapat dikerjakan  oleh tenaga ahli di bawah pengawasan ahli mikologi atau ahli mikrobiologi. Para ahli ini atau tenaga yang telah dilatih tahu bagaimana cara menyediakan dan memelihara biakan murni agar tidak terkontaminasi atau menurun sifat genetiknya. 

tahap budidaya jamur merang

Cara penyimpanan dan pemeliharaan biakan murni atau kultur sediaan merupakan tanggung jawab bank miselium atau pengkoleksi biakan. Petani jamur atau pembuat bibit sebaiknya mendapatkan biakan murni jamur dari bank miselium atau dari pengkoleksi biakan yang menyediakan biakan yang terjamin kemurniannya, dan teruji mempunyai hasil produksi yang tinggi baik kualitas maupun kuantitas. 

Pengusaha jamur atau bibit jamur yang besar biasanya memiliki sendiri bank miselium mini. Namun biakan awal tetap harus berasal dari bank miselium yang diakui untuk menghindari kontaminasi (tercemar dengan organisme lain) dan kemunduran sifat genetik.

Pembuatan Bibit


Setelah diperoleh biakan murni dari bank miselium atau pengkoleksi  biakan, tahap selanjutnya adalah pembuatan bibit (spawn). Yang dimaksud dengan bibit jamur di sini ialah miselium jamur (berupa benang-benang halus) yang tumbuh pada media  tumbuh yang cocok. Biasanya digunakan media dari limbah pertanian, limbah industri, atau hasil industri. 

Dalam hal ini disarankan pengusaha/petani jamur yang kecil untuk membeli bibit dari pengusaha bibit karena ini akan lebih menguntungkan  Sedang bagi petani/pengusaha yang besar akan lebih menguntungkan bila dapat menyediakan bibit sendiri bahkan biakan murni sendiri, berarti harus mempunyai tenaga ahli mikologi atau ahli mikrobiologi.

Di luar negeri, pembuat bibit jamur biasanya mendepositokan biakan murni (biakan awal) pada bank miselium yang telah diakui untuk disimpan dengan cara yang tepat, sehingga sifat-sifat asli dari biakan murni itu tidak berubah dan dapat diambil bila sewaktu-waktu diperlukan.

Budidaya Jamur:


Setelah mempunyai bibit jamur, tahap selanjutnya ialah penanaman dan pemanenan jamur. Dalam tahap ini bibit jamur ditanam pada media tumbuh untuk pertumbuhan jamur. Media tumbuh untuk jamur sangat beragam. Untuk jamur kuping Auricularia spp. dan Shitake (Leutenus edodes) biasanya menggunakan batang kayu sebagai media tumbuh. 

Sedang untuk jamur merang, media tumbuh yang baik adalah jerami padi, daun pisang, eceng gondok dan sebagainya baik yang telah dibuat kompos atau belum. Biasanya untuk mengurangi risiko kontaminasi, petani/pengusaha kecil dalam berbudidaya jamur akan mulai dari tahap ini. Agar tidak mengecewakan disarankan agar selalu membeli bibit jamur pada pengusaha bibit yang telah diakui walaupun mungkin harganya lebih mahal.

Pengolahan


Tahap terakhir ialah pengolahan dan pengawetan hasil panen. Jamur merang biasanya dipasarkan dalam keadaan segar atau dalam kaleng. Pengetahuan yang khusus diperlukan untuk aspek penyimpanan karena jamur, terutama jamur merang, dalam keadaan segar hanya dapat bertahan satu sampai dua hari saja. 

Jadi umumnya ada empat tahap yang dilakukan dalam budidaya jamur. Seseorang dapat mengusahakan tahap pertama atau tahap dua atau tahap tiga saja atau hanya tahap empat. Namun dapat pula seseorang mengusahakan jamur mulai tahap satu sampai tahap empat, bergantung kepada kemampuan dan modal yang tersedia

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel